Rabu, 27 Januari 2010

“TUNA NETRA PERTAMA BERMATA BIONIK”

“TUNA NETRA PERTAMA BERMATA BIONIK”

 

LONDON Peter lane pria berusia 51 tahun ini menjadi penyandang tuna netra pertama yang menjalani implantasi  piranti elektronik  pada mata. Penanaman perangkat elektronik ini dimaksudkan untuk mengirim  sinyal yang ditangkap kamera di kacamata, kemudian disalurkan ke piranti yang ditanam dimata,lantas piranti itu meneruskannya ke otak melalui saraf optic.

Teknologi baru ini memang sangat dinanti oleh ribuan penyandang tuna netra  di dunia. Implantasi perangkat elektronik pada mata tersebut akan  membantu para penyandang tuna netra  untuk melihat bentuk benda didepannya.

Selain itu teknologi terbaru didunia medis ini akan memudahkan penyandang tuna netra untuk mengenali huruf,walau hanya sekilas tampilannya bagai deretan titik cahaya.

Pria berumur setengah abad ini memang memang patut bahagia setelah tegar dalam kebutaan yang diderita selama bertahun-tahun.

Sejauh ini lane memang baru sanggup membaca kata pendek,namun lane sangat bersyukur . Ia sangat antusias ketika berjalan kaki disekitar rumahnya an melihat sebuah mobil terparkir disebuah pekaranagan, bagi orang yang berpenglihatan normal itu biasa.

Ketika dilahirkan lane tidak memiliki kelainan apapun  pada matanya.Ia tumbuh dengan kondisi mata yang normal, hidupnya berubah ketika berusia 20 tahun . Dokter mendiaknosis bahwa lane menderita penyakit kemunduran genetic , lambat laun penglihatannya menurun  dan akhirnya matanya mengalami kebutaan total.

Pria mancester ini menunjukkan rona wajah bersinar ketika memakai kaca mata canggih tersebut” kaca mata ini membuat saya lebih percaya diri dan mandiri.

Keberhasilan pencangkokan mata bionic  pastinya menjadi kebanggaan bagi pihak pengembangnya. Prusahaan Amerika Serikat (AS) ini didirikan oleh 11 dokter mata yang berdomisili disejumlah Negara didunia.

Tim dokter yang melakukan uji coba mata bionic mengaku terharu ketika mengetahui perkembangan ketiga  pasienya .Awal November lalu salah satu diantaranya bahkan mampu melihat pancaran kembang api untuk pertama kalinya setelah  40 tahun terakhir dalam kegelapan.

Keharuan semakin bertambah ketika  para dokter menerima informasi bahwa lane sudah  mulai mengenali kata-kata pendek.

Pihak Manchester Royal Eye Hospital juga telah meminta lane untuk melengkapi rumahnya dengan proyektor dan layar khusus untuk memperbesar tulisan. Perangkat ini akan memungkinkan lane membaca sendiri surat-surat yang ditujukan kepadanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar