Nama : Anggit.setiyadi
Kelas : 2 ID 05
Npm : 30409425
Mata kuliah : Pendidikan kewarganegaraan ( Tugas 1)
Dosen : SUKESTININGSIH
DEMO WARGA MESIR DAN EVAKUASI WNI YANG BERADA DI MESIR
Republik Arab Mesir, lebih dikenal sebagai Mesir, (bahasa Arab: مصر, Maṣr) adalah sebuah negara yang sebagian besar wilayahnya terletak di Afrika bagian timur laut.
Dengan luas wilayah sekitar 997.739 km² Mesir mencakup Semenanjung Sinai (dianggap sebagai bagian dari Asia Barat Daya), sedangkan sebagian besar wilayahnya terletak di afrika Utara. Mesir berbatasan dengan Libya di sebelah barat, Sudan di selatan, jalur Gaza dan Israel di utara-timur. Perbatasannya dengan perairan ialah melalui Laut Tengah di utara dan Laut Merah di timur.
Mayoritas penduduk Mesir menetap di pinggir Sungai Nil (sekitar 40.000 km²). Sebagian besar daratan merupakan bagian dari gurun Sahara yang jarang dihuni.
Mesir terkenal dengan peradaban kuno dan beberapa monumen kuno termegah di dunia, misalnya Piramid Giza, Kuil Karnak dan Lembah Raja serta Kuil Ramses. Di Luxor, sebuah kota di wilayah selatan, terdapat kira-kira artefak kuno yang mencakup sekitar 65% artefak kuno di seluruh dunia. Kini, Mesir diakui secara luas sebagai pusat budaya dan politikal utama di wilayah Arab dan Timur Tengah.
Mesir berbentuk republik sejak 18 Juni 1953. Mesir adalah negara pertama yang mengakui kedaulatan Indonesia. Mohamed Hosni Mubarak telah menjabat sebagai Presiden mesir selama lima periode, sejak 14 Oktober 1981 setelah pembunuhan Presiden Mohammed Anwar el-Sadat. Selain itu, ia juga pemimpin Partai Demokrat Nasional. Perdana Menteri Mesir, Dr. Ahmed Nazif dilantik pada 9 Juli 2004 untuk menggantikan Dr. Atef Ebeid.
Kekuasaan di Mesir diatur dengan sistem semipresidensial multipartai. Secara teoritis, kekuasaan eksekutif dibagi antara presiden dan perdana menteri namun dalam prakteknya kekuasaan terpusat pada presiden, yang selama ini dipilih dalam pemilu dengan kandidat tunggal. Mesir juga mengadakan pemilu parlemen multipartai.
Pada akhir Februari 2005, Presiden Mubarak mengumumkan perubahan aturan pemilihan presiden menuju ke pemilu multikandidat. Untuk pertama kalinya sejak 1952, rakyat Mesir mendapat kesempatan untuk memilih pemimpin dari daftar berbagai kandidat. Namun, aturan yang baru juga menerapkan berbagai batasan sehingga berbagai tokoh, seperti Ayman Nour, tidak bisa bersaing dalam pemilihan dan Mubarak pun kembali menang dalam pemilu.
Mesir merupakan negara Arab paling banyak penduduknya sekitar 74 juta orang. Hampir seluruh populasi terpusat di sepanjang Sungai Nil, terutama Iskandariyah dan Kairo, dan sepanjang Delta Nil dan dekat Terusan Suez. Hampir 90% dari populasinya adalah pemeluk Islam dan sisanya Kristen (terutama denominasi Coptic).
Penduduk Mesir hampir homogenous. Pengaruh Mediterania (seperti Arab dan Italia) dan Arab muncul di utara, dan ada beberapa penduduk asli hitam di selatan. Banyak teori telah diusulkan mengenai asal-usul orang Mesir, namun tidak ada yang konklusif, dan yang paling banyak diterima adalah masyarakat Mesir merupakan campuran dari orang Afrika Timur dan Asiatik yang pindah ke lembah Nil setelah zaman es. Orang Mesir menggunakan bahasa dari keluarga Afro-Asiatik (sebelumnya dikenal sebagai Hamito-semitic).
Semenjak terjadinya demo besar-besaran di mesir, menuntut Presiden hosni mubarok untuk turun dari jabatannya sebagai presiden. Warga Negara Indonesia yang berada dimesir baik mahasiswa maupun para pekerja disana menjadi khawatir akan terjadinya bentrok antar orang militer dengan warga Negara Indonesia,sehingga banyak warga Negara Indonesia yang dievakuasi ke Indonesia karena Negara mesir sudah tidak aman lagi. Proses evakuasi para warga negara Indonesia yang berada di Mesir terus dilakukan. Hal ini berkaitan dengan memanasnya kondisi negara Piramida tersebut. Sekitar 400 orang WNI yang termasuk dalam gelombang evakuasi ketiga tiba di Bandara Soekarno-Hatta pada pagi ini, Senin (7/2/2011).
“Gelombang ketiga evakuasi warga Indonesia yang berjumlah sekitar 400 orang tiba di Jakarta tadi pagi, Menurut Marty, saat ini juga di Mesir telah terdata 700 orang yang telah siap untuk kembali dipulangkan ke Tanah Air. “Mereka sudah siap untuk dievakuasi dan rencananya kita akan kirim pesawat lagi ke Mesir,” Selain itu, terkait masalah kurangnya bahan makanan bagi WNI di Mesir, Marty menjelaskan, pengelolaan logistic diserahkan kepada KBRI di Mesir.
“Tentunya logistik tersebut harus tepat sasaran dengan memperhatikan kondisi lapangan,” Seperti diketahui, sebanyak 400 WNI siap dievakuasi keluar dari Mesir dengan penerbangan pukul 15.00 waktu setempat. Para WNI tersebut berasal dari Kairo, Zagazig, Tafahna dan Alexandria.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar