Nama : Anggit.Setiyadi
Npm : 30409425
Kelas : 3 ID 05
Mata kuliah : Analisis & Estimasi Biaya (soft skill)
Analisis Titik Impas
Analisis Titik Impas ( Break Event Point ) sering disebut juga dengan cost volume profit analysis. Karena analisa ini diperlukan untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnya dan juga laba atau rugi. Suatu perusahaan dikatakan dalam keadaan impas (break even) , apabila setelah disusun laporan perhitungan laba rugi untuk periode tertentu tersebut tidak mendapatkan keuntungan atau sebaliknya juga tidak menderita kerugian. Hasil penjualan yang diperoleh untuk periode tertentu sama besarnya dengan keseluruhan biaya yang telah dikeluarkan sehingga perusahaan tidak memperoleh keuntungan atau menderita kerugian.
Biaya dapat digolongkan berdasarkan sudut tinjauan, antara lain :
- Menurut keterlibatan biaya dalam pembuatan produk :
- Biaya bahan langsung = biaya yang timbul dari pemakaian semua bahan-bahan yang menjadi bagian dari produk jadi.
- Biaya buruh langsung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ikut terlibat dalam kegiatan proses produksi.
- Biaya tak langsung pabrik = biaya yang terjadi dipabrik
Biaya ini terdiri dari :
· Biaya bahan tak langsung = biaya dari semua bahan-bahan yang tidak menjadi bagian dari suatu produk, tetapi diperlukan dalam pengolahan bahan menjadi barang. Contoh : pengelasan pada pembuatan mobil
· Biaya buruh tak lansung = biaya yang dikeluarkan untuk pekerja yang ada dipabrik, tetapi tidak langsung dalam proses pembuatan suatu produk. Contoh : gaji untuk pekerja bagian perawatan mesin.
- Biaya komersial = biaya tak langsung yang tidak terjadi di pabrik. Biaya ini terdiri dari :
· Biaya penjualan = pengeluaran yang dilakukan dalam rangka kegiatan penjualan suatu produk
· Biaya administrasi = pengeluaran yang dilakukan untuk mendukung kegiatan-kegiatan pabrik.
- Menurut perubahan dalam volume produksi
- Biaya tetap : biaya yang tidak tergantung pada volume produksi
- Biaya variabel : biaya yang berubah sebanding dengan perubahan volume produksi
A. Pengelompokan biaya produksi
Biaya adalah semua pengeluaran yang dapat diukur dengan uang, baik yang telah, sedang maupun
yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
yang akan dikeluarkan untuk menghasilkan suatu produk.
1. Biaya historis : yaitu penentuan biaya produk dengan mengumpulkan semua
biaya yang telah terjadi dan diperhitungkan setelah operasi pembuatan produk selesai.
2. Biaya sebelum pembuatan : suatu cara penentuan biaya pembuatan produk sebelum produk tersebut dibuat. Biaya ini terbagi atas :
- Biaya anggaran : berdasarkan kegiatan masa lalu dan perkiraan kegiatan pada masa yang direncanakan.
- Biaya standar : berdasarkan standar-standar pelaksanaan yang telah ditetapkan sebelumnya.
B. Biaya tetap adalah biaya tetap merupakan biaya yang secara total tidak mengalami perubahan,walaupun ada perubahan volume produksi atau penjualan (dalam batas tertentu). Artinya kita menganggap biaya tetap konstan sampai kapasitas tertentu saja, biasanya kapasitas produksi yang dimiliki. Namun, untuk kapasitas produksi bertambah, biaya tetap juga menjadi lain. Contoh biaya tetap adalah seperti gaji, penyusutan aktiva tetap, bunga, sewa atau biaya kantor dan biaya tetap lainnya.
C. Biaya variabel adalah biaya yang secara total berubah-ubah sesuai dengan volume produksi atau penjualan. Artinya asumsi kita biaya variabel berubah-ubah secara sebanding (proporsional) dengan perubahan volume produksi atau penjualan. Dalam hal ini sulit terjadi dalam praktiknya karena dalam penjualan jumlah besar akan ada potongan-potongan tertentu, baik yang diterima maupun diberikan perusahaan. contoh biaya variabel biaya variabel adalah biaya bahan baku, upah buruh langsung, dan komisi penjualan biaya variabel lainnya.
D. Penghitungan BEP dari aktivitas produksi
BEP dengan cara matematis ini dibagi menjadi 2, yaitu BEP dalam rupiah dan BEP dalam jumlah atau unit.
1. BEP atau titik impas dalam unit.
Rumusnya : BEP = Biaya Tetap : (Harga Jual Per Unit : Biaya Variabel Rata-Rata)
2. BEP atau titik impas dalam rupiah.
Rumusnya : BEP = Biaya Tetap Total : 1 – (Biaya Variabel Rata-Rata : Harga Jual Per Unit)
E. Interpretasi hasil BEP berarti mengartikan hasil penelitian berdasarkan pemahaman yang untuk mengetahui hubungan antara volume produksi, volume penjualan, harga jual, biaya produksi, biaya lainnya dan juga laba atau rugi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar